COWOK MATRE

Selasa, 26 April 2011

Postingan ini tidak ditujukan untuk cowok2 yang gak ngerasa, tapi ditujukan untuk yang ngerasa aja,…:D
Kalau ada yang marah atau laporin aku ke komnas HAM, aku laporin balik ke komnas perlindungan anak (lho?)
Sub judul dari postinganku sekarang adalah “flashback”.
Yaaaakk, karena ini kisah nyata, fakta dan bukan hanya sekedar realita semata, semuannya akan dikupas secara tajam setajam pisau cukur janggut.
Pada jaman dahulu, kira2 5 tahun silam, ketika itu aku masih menyandang status kimcil bin ababil (itulah kata popular anak muda jaman sekarang), yang memang notabenenya kimcil merupakan sasaran empuk buat dimanfaatin para cowok sandal jepit, scara otak kimcil masih di dengkul belum naik level ke tingkat yang lebih normal,…
Nnnaaahhhh, semuanya dimulai ketika itu aku baru masuk kuliah di semester awal, dan buat kita, (aku khusunya) Yogyakarta adalah kota asing yang sama sekali tak ada pesonanya (maklum, rasa nasionalismeku buat Ciamis emang heroik banget!)
Ketika itu aku berjuang sama dua saudara seperjuanganku, Mariana & Rini yang sekarang ini kita semua udah mengantongi gelar sarjana (Terima kasih, Tuhan!)
Sebenernya bukan itu topiknya, just intermezzo,…
Dahulu kala, tepatnya gak tau tanggal berapa (aku bangga melupakannya), aku bertemu dengan seorang cowok yang sifatnya benar2 membuatku punya penilaian berbeda about : MAN.
Cowok jaman sekarang banyak yang MATRE, itulah pemikiran pertamaku dulu.
Sebenarnya kalo menurutku gelar matre akan lebih terhormat kalau dikasih sama kartini-kartini cantik macem kita ini, alias gadis2 yang masih anget2 tai cicak.
Beruntunglah kalian para cewek, disini aku membela kalian,…HORAS!!!! (walaupun setelah ini aku bakal ditimpukin sandal jepit sama para cowok)
It’s okay, it just my opinion.
Singkatnya, dulu aku punya pacar, walaupun pada dasarnya cuma cinta gorilla doang,… 
Hari pertama, kedua , ketiga dan kesekian terasa indaaaaaaaaaaaaaaaahhh banget, makan kerupuk serasa coklat, makan tempe serasa pizza, minum aer kran serasa coca cola,… 
 
Hari-hari yang ajaib itu aku lewati dengan mengacuhkan kegoblokanku, disuruh nyuciin baju, mau. Suruh jakil ( jalan pake sikil), mau. Beliin makan tiap hari, mau. Gak dikasih kado pas ultah, it’s okay. Gak pernah dikirim bunga setangkaipun, bunga bangkai sekalipun, tak apa. Daaaaannnn masih banyak lagi kegoblokanku yang lainnya. Yang kalo dipikir sekarang, kasian banget Mama, anakmu diginiin sama orang,…:(

Selama hidupku, baru kali pertama itu aku punya cowok yang bener2 perasaannya ditaro di bemper sepatu!!!!
      “Dek, tolong bawain kakak makan yaaaa, lagi males keluar niiiii,….”
Jawaban bodohku : “Iya, tunggu bentar yaaaa,…”
      “Dek, kalo mau kesini, titip ayam sebelah kostmu yaaa, ntar uangnya diganti,…” (walaupun dalam kenyataan dan realita rock n roll nya gak pernah ada yang namanya “uang ganti”.
Dan yang lebih ngenes lagi, pada waktu itu akhir bulan tanggal 29 atau 30, yang posisinya aku kere dere mere hore, uang kirimanku yang nyisa cuma Rp. 20rb, itupun harus kubagi 2 hari dikali makan 4 kali, ah ribeeettt!!!
Kegoblokanku tadi berlangsung kurang lebih selama 2 bulan lamanya, aaaaahhhh,…2 bulan yang terasa seperti di neraka!!!
Setelah itu, entah ada keajaiban dari mana, dan entah mendapat kekuatan dan keberanian dari mana aku berani mutusin dia,…huffhh, finally!

Leganyaaaaaaa….
Gak kebayang deh senengnya kayak gimana, rasanya kayak membelah atmosfir berlapis, terbang bersama paus akrobatik, menuju rasi bintang paaaaaaaaalllliiiiiiing manis.
Mulai saat itu, aku berikrar pada diriku sendiri, aku harus jadi cewek cerdas kalo gak mau digoblokin cowok.

Semoga kalian tetap berada di jalan lurus, selurus rel kereta api,…


1 komentar:

Rinny Arian mengatakan...

Didekiasikan buar Bang Roniiii hahahhaha

Posting Komentar